Bismillah,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Shahib Shahibat, kali ini Aniisah #FPG kembali menuliskan perihal Bahasa arab. Di postingan lalu, ilmu Sharaf sudah di bahas. Sekarang giliran saudaranya si Ilmu Nahwu yang kita omongin. Insya Allah ghibahin ilmu full manfaatnya.
Nahwu, berasal Dari kata bahwa yang berarti contoh atau misal. Kenapa sih disebutnya ilmu nahwu? Karena, ketika Sayyidina Ali Radhiyyallahu 'anhu menjelaskan Tata Bahasa Arab, selalu berkata' nahwa' atau contoh. Jadi setiap penjelasan selalu disertai dengan contoh. Kalau secara istilah, ilmu Nahwu adalah ilmu yang menjelaskan kenapa huruf belakang suatu kata itu bisa berubah atau tidak dan kapan ia harus dhammah, fathah, kasrah, atau sukun.
Bapak Dari ilmu Nahwu dan juga Sharaf adalah Abul Aswad Ad-duali. Abul Aswad ini belajar Tata Bahasa arab langsung Dari Sayyidina Ali dan di minta juga untuk mengembangkannya. Sebab, pada masa itu banyak orang-orang non-Arab memeluk agama Islam dan ingin belajar Al-Qur'an. Karena Ilmu Nahwu lah, Al-Qur'an dituliskan lengkap bersama titik dan harakat. Aslinya, bahasa arab itu tidak Ada titik dan tidak Ada harakat. Untuk menghindari kesalahan Baca dan makna pada Al-Qur'an, di cetuskanlah pengembang an Tata Bahasa Arab.
Dalam ilmu tajwid, kalian pasti mengenal istilah dhammah (u), fathah (a), kasrah (I), dan sukun (tanda Mati). Dalam ilmu Nahwu, dhammah disebut rafa', fathah disebut nashab, kasrah disebut jarr, dan sukun disebut khafadz.
Pengetahuan paling mendasar dalam ilmu Nahwu adalah pembagian Kalam yaitu isim (nama Benda, nama orang, nama kota), fi'il (kata kerja), dan huruf.
Bagaimana cara ilmu Nahwu bekerja?
Jadi begini ceritanya, isim menjadi rafa' atau huruf belakangnya jadi dhammah, itu ketika dia berada di awal kalimat.
Contoh :
البيت كبير Al baytu kabiirun : rumah itu Besar.
Kita fokus ke al-baytu alias rumah. Lafadz Al baytu berada di awal kalimat, maka huruf belakangnya rafa'(dhammah).
Kalau Al baytu menjadi objek Dari sebuah perbuatan (maf'ul bih), Maka berubah menjadi Al bayta
Contoh :
نظفت البيت nazhaftu Al bayta : Saya sudah membersihkan rumah. Al bayta atau rumah mendapat perlakuan Dari Si Aku yaitu pembersihan.
Begitu lah bagaimana ilmu Nahwu mengatur Tata Bahasa arab. Postingan selanjutnya kurang lebih banyak berkaitan dengan ilmu contoh-contohan ini.
Ila liqa'!
0 Comment to "Pengantar Bahasa Arab 2 : Ilmu Nahwu , Ilmu Grammar Arab Dari Sayyidina Ali"
Posting Komentar