Jêmuwah Pon Tambir, 20 Sura
1953 - Wawu
Sugengg rawuh rencang-rencang KEPO
sedaya, ing kene admin Kangmas Muz bakalan mbagi apa bae sih Basa Jawa iku lan
budayane ugi apa bae, monggoh di simak kemawon !
A. SEJARAH ASAL-USUL BASA JAWA
Bahasa Jawa atau bisa disebut Basa
Jawa satu asal dengan bahasa orang-orang disekitar Pulau Jawa, seperti Bahasa
Sunda, Melayu, Madura, Dayak, Bugis dan sebagainya. Bahasa-bahasa yang dipakai
di daratan atau di pulau-pulau diantara Pulau Pasifik di sebelah timur, mulai
dari Pulau Madagaskar di sebelah barat, di sebelah utara ada Pulau Formosa, dan
di sebelah selatan ada Pulau Selandia Baru.
Bahasa-bahasa
diwilayah tersebut termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa
tersebut satu asal dengan bahasa-bahasa di Hindia Belakang yang disebut Mon
Khmer yang juga masih banyak persamaannya dengan Bahasa Polong, Bahasa Samkai,
Munda dan Sentali. Semua bahasa tersebut dalam rumpun bahasa Austro Asia.
Bahasa Austronesia sendiri dapat terbagi menjadi dua kelompok yaitu Bahasa Oceania
dan Bahasa Indonesia. Adapun Bahasaa
Indonesia menurut arah mata angin dibedakan menjadi dua macam yaitu, Bahasa-bahasa
di sebelah barat dan utara dan bahasa-bahasa di sebelah timur. Dan Bahasa Jawa itu sendiri masuk ke kelompok
bahasa-bahasa diseblah barat.
B. PERKEMBANGAN BASA JAWA
![]() |
Skema Perkembangan Basa Jawa |
Pada abad ke-2 hingga abad ke-14, orang-orang Jawa banyak memeluk agama Hindu. Orang-orang Hindu pada waktu itu selain menyebarkan agama juga memberi piwulang (ajaran) mengenai : bercocok tanam, membatik, membaca dan menulis, hingga akhirnya Hindu bercampur dengan bahasa setempat hingga melahirkan bahasa baru yang disebut Basa Jawa Kuna, terjadinya dari percampuran bahasa pribumi dengan bahasa sansekerta.
Oleh
karena itu terus berkembang, lama-kelamaan Basa Jawa Kuna mengalami perubahan
dan perkembangan sehingga melahirkan kata-kata Kawi, dan selanjutnya menjadi Basa
Jawa yang ada sekarang ini. Kata-kata yang terserap dalam Basa jawa seperti : basa, raja, putra, para, swara, sastra
dan sebagainya.
Mulai
abad ke-14, agama Hindu terdesak oleh agama Islam, dan selanjutnya orang-orang Jawa
banyak yang memeluk agama tersebut. Sama halnya dengan agama Hindu, kata-kata
Arab juga berpengaruh dan terserap dalam Basa Jawa terutama kata-kata yang ada
kaitannya dengan agama. Kata-kata tersebut seperti : alam, ajal, berkah, halal, jaman, kiyamat, makna, sujud, subuh, salam
dan sebagainya.
Bahasa
Portugis berpengaruh terhadap Basa Jawa mulai abad ke-16. Kata-kata yang
terserap dalam Basa Jawa seperti : bal,
greja, meja, tembako dan sebagainya. Sebagaimana halnya Bahasa Portugis,
pengaruh Bahasa Cina terhadap Basa Jawa juga melalui kontak dagang. Kata-kata
yang terserap dalam Basa Jawa seperti : bakmi,
bakwan, bakso, bakpia, cawan, loteng, mangkok, saoto, tahu, teh dan
sebagainya.
Bahasa
Melayu yang terserap dalam Basa Jawa tidak terlalu banyak jika dibandingkan
dengan Basa Jawa yang terserap dalam Bahasa Melayu. Kata-kata yang teserap dalam
Basa Jawa seperti : bung, kerja, naskah,
pengaruh, tempo dan sebagainya. Pada
masa pemerintahan Hindia-Belanda dan Inggris tentu saja banyak kata-kata yang
terserap dalam Basa Jawa. Kata-kata tersebut seperti : buku, lampu, mesin, dokter, sekolah, pen dan sebagainya.
C.
PENUTUR BASA JAWA
Basa
Jawa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi kuantitas,
pemakai bahasa Jawa lebih dari 85 juta jiwa dan tinggal di mana-mana. Di Pulau Jawa
khususnya dan di seluruh kepulauan nusantara pada umumnya. Basa Jawa kerap
digunakan sebagai lambang jati diri bangsa.
Basa
Jawa merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di Indonesia, bahkan urutan ke-11
di dunia. Basa Jawa sendiri digunakan oleh penduduk bersuku bangsa Jawa di Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Basa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang
bertempat tinggal di beberapa daerah lainnya seperti Banten terutama Serang,
Tangerang, dan Cilegon serta Jawa Barat terutama di kawasan pantai utara atau biasa
disebut Pantura yang hampir berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah sepereti Karawang, Indramayu, Subang dan Cirebon.
Selain
di Indonesia, Basa Jawa juga digunakan oleh masyarakat di Negara Suriname dan
juga Aruba, Curacao dan Kaledonia Baru. Meskipun jumlah pemakai tidak sebanyak di
Negara Suriname yang mayoritas penduduknya bersuku Jawa.
Sama
seperti bahasa Sunda, bahasa Jawa juga memiliki logat yang berbeda antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Ini disebabkan oleh letak wilayah dalam satu
daratan, rendahnya intensitas pertemuan dan mobilitas juga menyebabkan bergeser
dan berubahnya sebuah kata, pengertian dan maknanya dan menyebabkan perbedaan
cara menyusun kata dalam sebuah kalimat, sehingga muncul bermacam-macam cengkok
bahasa atau biasa disebut dengan dialek atau logat. Sehingga sama-sama Basa
Jawa, daerah yang satu dengan daerah yang lain logatnya tidak sama baik itu hal
baiknya, kasarnya atau halusnya. Logat orang yang tinggal di pesisir pantai
utara tentu saja akan berbeda dengan Penutur di wilayah Solo dan Yogyakarta
yang dikenal lembut.
Cekap semanten saking kawula, mugi-mugi
rencang-rencang KEPO saged paring mapinten-pinten manfaat dumateng para sinten
kemawon ingkang maos. Kula minangka admin ugi kathah kakirangan, nyuwun
pangapunten, nggih. Sampe ketemu jêmuwah ngarep yooo,,,,,
0 Comment to "Basa Jawa - Pambuka 1 : APA ITU… ?"
Posting Komentar