Jumat, 20 September 2019

Basa Jawa - Pambuka 1 : APA ITU… ?


Jêmuwah Pon Tambir, 20 Sura 1953 - Wawu

Sugengg rawuh rencang-rencang KEPO sedaya, ing kene admin Kangmas Muz bakalan mbagi apa bae sih Basa Jawa iku lan budayane ugi apa bae, monggoh di simak kemawon !


A. SEJARAH ASAL-USUL BASA JAWA 

Bahasa Jawa atau bisa disebut Basa Jawa satu asal dengan bahasa orang-orang disekitar Pulau Jawa, seperti Bahasa Sunda, Melayu, Madura, Dayak, Bugis dan sebagainya. Bahasa-bahasa yang dipakai di daratan atau di pulau-pulau diantara Pulau Pasifik di sebelah timur, mulai dari Pulau Madagaskar di sebelah barat, di sebelah utara ada Pulau Formosa, dan di sebelah selatan ada Pulau Selandia Baru.

Bahasa-bahasa diwilayah tersebut termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa tersebut satu asal dengan bahasa-bahasa di Hindia Belakang yang disebut Mon Khmer yang juga masih banyak persamaannya dengan Bahasa Polong, Bahasa Samkai, Munda dan Sentali. Semua bahasa tersebut dalam rumpun bahasa Austro Asia. Bahasa Austronesia sendiri dapat terbagi menjadi dua kelompok yaitu Bahasa Oceania dan Bahasa Indonesia. Adapun  Bahasaa Indonesia menurut arah mata angin dibedakan menjadi dua macam yaitu, Bahasa-bahasa di sebelah barat dan utara dan bahasa-bahasa di sebelah timur.  Dan Bahasa Jawa itu sendiri masuk ke kelompok bahasa-bahasa diseblah barat.


B. PERKEMBANGAN BASA JAWA 
Skema Perkembangan Basa Jawa

Pada abad ke-2 hingga abad ke-14, orang-orang Jawa banyak memeluk agama Hindu. Orang-orang Hindu pada waktu itu selain menyebarkan agama juga memberi piwulang (ajaran) mengenai : bercocok tanam, membatik, membaca dan menulis, hingga akhirnya Hindu bercampur dengan bahasa setempat hingga melahirkan bahasa baru yang disebut Basa Jawa Kuna, terjadinya dari percampuran bahasa pribumi dengan bahasa sansekerta.

Oleh karena itu terus berkembang, lama-kelamaan Basa Jawa Kuna mengalami perubahan dan perkembangan sehingga melahirkan kata-kata Kawi, dan selanjutnya menjadi Basa Jawa yang ada sekarang ini. Kata-kata yang terserap dalam Basa jawa seperti : basa, raja, putra, para, swara, sastra dan sebagainya.

Mulai abad ke-14, agama Hindu terdesak oleh agama Islam, dan selanjutnya orang-orang Jawa banyak yang memeluk agama tersebut. Sama halnya dengan agama Hindu, kata-kata Arab juga berpengaruh dan terserap dalam Basa Jawa terutama kata-kata yang ada kaitannya dengan agama. Kata-kata tersebut seperti : alam, ajal, berkah, halal, jaman, kiyamat, makna, sujud, subuh, salam dan sebagainya.

Bahasa Portugis berpengaruh terhadap Basa Jawa mulai abad ke-16. Kata-kata yang terserap dalam Basa Jawa seperti : bal, greja, meja, tembako dan sebagainya. Sebagaimana halnya Bahasa Portugis, pengaruh Bahasa Cina terhadap Basa Jawa juga melalui kontak dagang. Kata-kata yang terserap dalam Basa Jawa seperti : bakmi, bakwan, bakso, bakpia, cawan, loteng, mangkok, saoto, tahu, teh dan sebagainya.

Bahasa Melayu yang terserap dalam Basa Jawa tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Basa Jawa yang terserap dalam Bahasa Melayu. Kata-kata yang teserap dalam Basa Jawa seperti : bung, kerja, naskah, pengaruh, tempo dan sebagainya. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda dan Inggris tentu saja banyak kata-kata yang terserap dalam Basa Jawa. Kata-kata tersebut seperti : buku, lampu, mesin, dokter, sekolah, pen dan sebagainya.


C. PENUTUR BASA JAWA

Basa Jawa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi kuantitas, pemakai bahasa Jawa lebih dari 85 juta jiwa dan tinggal di mana-mana. Di Pulau Jawa khususnya dan di seluruh kepulauan nusantara pada umumnya. Basa Jawa kerap digunakan sebagai lambang jati diri bangsa.

Basa Jawa merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di Indonesia, bahkan urutan ke-11 di dunia. Basa Jawa sendiri digunakan oleh penduduk bersuku bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Basa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang bertempat tinggal di beberapa daerah lainnya seperti Banten terutama Serang, Tangerang, dan Cilegon serta Jawa Barat terutama di kawasan pantai utara atau biasa disebut Pantura yang hampir berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah sepereti  Karawang, Indramayu, Subang dan Cirebon.

Selain di Indonesia, Basa Jawa juga digunakan oleh masyarakat di Negara Suriname dan juga Aruba, Curacao dan Kaledonia Baru. Meskipun jumlah pemakai tidak sebanyak di Negara Suriname yang mayoritas penduduknya bersuku Jawa.

Sama seperti bahasa Sunda, bahasa Jawa juga memiliki logat yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Ini disebabkan oleh letak wilayah dalam satu daratan, rendahnya intensitas pertemuan dan mobilitas juga menyebabkan bergeser dan berubahnya sebuah kata, pengertian dan maknanya dan menyebabkan perbedaan cara menyusun kata dalam sebuah kalimat, sehingga muncul bermacam-macam cengkok bahasa atau biasa disebut dengan dialek atau logat. Sehingga sama-sama Basa Jawa, daerah yang satu dengan daerah yang lain logatnya tidak sama baik itu hal baiknya, kasarnya atau halusnya. Logat orang yang tinggal di pesisir pantai utara tentu saja akan berbeda dengan Penutur di wilayah Solo dan Yogyakarta yang dikenal lembut.


Cekap semanten saking kawula, mugi-mugi rencang-rencang KEPO saged paring mapinten-pinten manfaat dumateng para sinten kemawon ingkang maos. Kula minangka admin ugi kathah kakirangan, nyuwun pangapunten, nggih. Sampe ketemu jêmuwah ngarep yooo,,,,,

Share this

0 Comment to "Basa Jawa - Pambuka 1 : APA ITU… ?"

Posting Komentar