Kalimat adalah perkataan yang berangkai kata dan bermakna. Kalimat
dalam Bahasa Arab terdiri dari dua jenis, yaitu : 1.Kalimat ismiyah
(kalimat yang diawali dengan kata benda / nominal), 2. Kalimat fi’liyah
(kalimat yang diawali dengan kata kerja/verbal).
Sekarang kita akan membahas dari kalimat ismiyah, atau dalam Bahasa
arab biasa disebut jumlah ismiyah جُمْلَة أِسْمِيَّة .
Kalimat ismiyah terdiri dari مُبْتَدَأmubtada (subjek) dan حَبَرkhabar (predikat).
Mubtada dapat dari isim mu’rob (
kata benda yang harakat akhirnya bisa berubah), atau dari isim mabni ( kata
benda yang harakat akhirnya tetap dan tidak berubah).
Contoh : isim mu’rob : الدَّارِسُ نَاجِحٌ
Isim mabni
: هُوَ نَاجِحٌ
Mubtada dalam kalimat ismiyah
berbentuk ma’rifah ( kata yang bersifat khusus atau tertentu atau spesifi)
seperti : nama orang, atau kata sifat yang diberikah alif lam (ال). Mubtada adalah isim
marfu’ yaitu kata benda yang berakhiran harakat u (و), yang selalu datang di
awal kalimat, dan selalu berbentuk ma’rifah, karena dalam kaidah Bahasa arab
tidak diperbolehkan mubtada yang datang di awal kalimat berbentuk nakiroh.
Namun mubtada bisa datang dari kata maskulin (mudzakar) atau muannas (
feminine) dan bisa pula dari kata tunggal, dual, atau jamak.
Nah, nakhiroh sendiri adalah kata
benda yang bersifat umum atau tidak spesifik.
Khabar dalam kalimat isimiyah bisa
berbentuk nakhiroh atau juga bisa mempergunakan isim ma’rifah. Khabar berfungsi
untuk menerangkan keadaan mubtada ( subjek ). Khabar bisa berupa kata atau anak
kalimat. Khabar juga berbentuk marfu’.
Mubtada dan khabar akan membentuk
kalimat yang bermakna. Oleh karena itu mubtada dan khabar harus mempunyai sifat
yang sama. Kalimat yang terdiri dari mubtada dan khabar harus ada penyesuaian anatara
satu dengan yang lainnya dalam unsur ( tunggal, dual, dan jamak), juga jenis
mudzakar dan muannas nya ( maskulin dan feminin nya).
Apabila mubtada dari kata benda yang
tidak berakal. Seperti : الكراسات,
الكتب, السيارات, dll maka khabarnya boleh mempergunakan kata tunggal muannas (kata tunggal feminin), seperti : الكتب جديدة. Atau kata jamak muannas , seperti : الكتب جديدات.
Mubtada dan khabar harus menggunakan
isim marfu’ . Bila tunggal maka tandanya dhommah (ُ) , bila dual tanda nya alif (ا)
dan nun (ن), bila jamak maskulin tandanya waw (و) dan nun (ن).
Bila jamak feminin tandanya dhommah (ُ)
.
Contoh – contoh kalimat ismiyah :
Tidak Berakal (غير العاقل)
:
Tunggal : هذا حيوان
Dual : هذان
حيوانان
Jamak : هذه
حيوانات
Berakal (العاقل)
Tunggal : هذا طالب
Dual :
هذان طالبان
Jamak : هؤلاء طلاب
Tidak Berakal (غير العاقل)
:
Tunggal : الزهرة حمراء
Dual :ن الزهرتان
حمرآ
Jamak : الزهرات
حمراء
Berakal (العاقل)
Tunggal : الخطيب بليغ
Dual :الخطيبان
بليغان
Jamak : الخطباء بلغاء
0 Comment to "Bahasa Arab - Kalimat nominal ( Jumlah Ismiyah)"
Posting Komentar